Wednesday, January 8, 2020

Tempat-tempat Angker di Banyuwangi (Indonesia)


Banyuwangi adalah salah satu kabupaten dengan tingkat kemajuan paling tinggi di Jawa Timur maupun di Indonesia. Namun di balik kemajuannya yang sekarang ini, Banyuwangi memiliki sejarah mistis yang sangat kuat, salah satunya adalah tragedi 1998 yang menewaskan banyak orang yang dicurigai memiliki ilmu ghaib. Kabupaten yang pernah dijuluki “Kota Santet” ini memiliki tempat-tempat yang berbau mistis. Tak heran jika Banyuwangi menjadi tujuan bagi orang-orang yang ingin mempelajari ilmu hitam atau bertapa. Lalu apa saja tempat wisata mistis yang ada di Banyuwangi? Berikut ini adalah ulasannya.

1. Goa Istana



Goa yang terletak di Alas Purwo ini sering dijadikan oleh orang untuk bersemedi. Bahkan sang bapak proklamator Indonesia yaitu Bung Karno pernah bersemedi disini. Karena banyaknya orang yang bersemedi di tempat ini, maka tak heran jika banyak ditemukan sesajen disini. Selain itu umat Hindu juga sering mengadakan ritual di tempat ini.

Menurut cerita rakyat setempat, disinilah Bung Karno bertemu dengan penguasa laut selatan yaitu Nyi Roro Kidul. Pada jaman dahulu disinilah para raja berkumpul dan bertukar pikiran serta menenangkan diri. Goa ini yang paling sering dikunjungi untuk bertapa ataupun mencari ilmu ghaib. Menurut pandangan dari seorang paranormal, goa ini dijaga oleh dua prajurit bertubuh besar dan banyak makhluk dari bangsa jin yang tinggal disini. Di goa ini jugalah pusat dari Alas Purwo. Jika diibaratkan sebagai sebuah kerajaan, disinilah keratonnya.

2. Rawa Bayu



Rawa Bayu di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi memang sangat hening dan terkenal sebagai tempat yang singup (angker). Telaga itu menyimpan sejarah Blambangan yang penuh linangan air mata dan tetesan darah.

Di salah satu sudut di pinggir telaga itu terdapat petilasan Raja Blambangan Tawang Alun ketika bersemedi merenungi kematian dua adiknya yang berperang melawan dirinya. Di tempat ini memang sering muncul penampakan wanita atau laki-laki.

Di tempat inilah awal mula Kabupaten Banyuwangi lahir. Pada tanggal 18 Desember 1771, di tempat ini terjadi pertempuran antara Kerajaan Blambangan dengan Belanda. Dengan kesaktian para Pati Raja dan tekat rakyat Blambangan, perang ini dimenangkan oleh Kerajaan Blambangan. Banyaknya korban yang berjatuhan membuat rawa ini menjadi hunian oleh makhluk halus. 

Salah satu sosok yang menjaga Rawa Bayu adalah seseorang yang dinamakan Nyai Resek. Wujud Nyai Resek sendiri mempunyai wajah yang cantik dan bijaksana. Di sekelilingnya dijaga oleh prajurit-prajurit dan perempuan-perempuan yang lain. Tak heran jika Rawa Bayu pernah memakan tumbal seorang anak yang mandi di sekitar rawa.

3. Pantai Boom



Pantai yang dulu dijadikan sebagai pelabuhan utama kota Banyuwangi ini ternyata pernah menjadi saksi tragedi yang mengerikan yaitu tragedi INKAI. Tragedi ini memakan banyak korban, penyebabnya adalah gelombang air laut yang besar tiba-tiba datang sehingga menyeret karateka yang latihan disana ke laut. Tercatat terdapat 26 karateka yang meninggal termasuk dengan sang pelatih.

Ketika ada kru supranatural yang menyelidiki kejadian tersebut, mereka mendapatkan serangan dari ribuan jin yang datang dari laut hingga salah satu kru dari mereka kerasukan namun masih bisa diatasi oleh sang supranatural. Menurutnya di tempat ini merupakan dapur dari kerajaan besar bangsa jin dan pusat dari kerajaan tersebut berada di Alas Purwo. 

4. Watu Dodol



Apabila Anda sering beperpegian ke Bali lewat jalur darat, terutama lewat utara Jawa Timur, yaitu kawasan Situbondo, maka saat memasuki wilayah Banyuwangi Anda akan disambut Gapura Kejut. Ada patung Gandrung (kesenian khas Banyuwangi) di sebelah kiri. Asal usul Watu Dodol, konon Batu itu berasal dari barang jualan Kyai Semar yang terjatuh di tempat itu.

Sedang berasnya tumpah, menjadi pasir yang bersih di sekitar Pantai Watu Dodol. Konon alat pukulnya, kayu kelor, terlempar dan menancap di sela-sela batu di sebelah kanan jalan (kalau dari arah barat). Hal ini juga aneh, karena di celah batu bisa tumbuh pohon kelor. Bagi masyarakat Jawa, kelor merupakan senjata pamungkas untuk menghilangkan segala pengaruh mistik yang dimiliki seseorang. Seperti ilmu kanuragan atau ilmu hitam, diyakini akan luntur bila bersentuhan dengan kayu kelor. Sementara bagi warga asing, merupakan bahan sayur segar yang disajikan pada siang hari. Terutama pada hari ke-2 dan setelah pada Idul Fitri. Bisa dipastikan, banyak orang asing yang memasak sayur daun kelor. 

Keanehan lain adalah adanya air tawar yang keluar dari bibir pantai di Watu Dodol, padahal di sekitarnya adalah air asin. Masih menurut cerita tadi, konon air berasal dari bekal minum Kyai Semar yang tumpah. Bagi orang yang percaya bahwa air itu merupakan air kehidupan. Mereka ada yang membawa pulang, dengan berbagai alasan yang dipercayainya sendiri.

Pantai yang dulunya menjadi tujuan favorit di Banyuwangi ini teryata memiliki sejarah yang kental akan dunia lain. Itu terbukti dari peristiwa yang pernah terjadi disini, salah satunya adalah dukun yang pernah digantung hidup-hidup disini. Selain itu, disini juga terdapat beberapa monumen yang dipercayai memiliki hubungan dengan dunia ghaib, sebut saja patung Gandrung yang menjadi ikon dari Kabupaten Banyuwangi ini. Patung ini jika malam akan terlihat bergerak sendiri dan menari-nari.

Ada juga batu besar yang ada di tengah Jalan Watu Dodol. Pada jaman pemerintahan Belanda dulu batu ini sempat akan dipindahkan agar tidak menghalangi jalan, namun dalam upayanya memindahkan batu ini tidak membuahkan hasil. Berbagai cara telah dilakukan, termasuk menariknya dengan kapal besar. Akan tetapi yang terjadi justru kapal tersebut malah yang tenggelam. Batu ini diyakini sebagai paku bumi Pulau Jawa, jika batu ini dihancurkan maka Pulau Jawa akan tenggelam.

Di bibir Pantai Watu Dodol terdapat sebuah sumur kecil yang katanya disitulah tempat lahir Sunan Giri. Dan air yang ada di dalam sumur tersebut dipercaya berkhasiat untuk kesehatan tubuh.

Selain ketiga monumen di atas, di Watu Dodol juga terdapat sebuah bunker peninggalan Jepang yang dulunya digunakan sebagai tempat pengintai kapal musuh. Di dalam bunker ini sangatlah gelap dan ujung dari bunker ini ditutup dikarenakan adanya hewan buas seperti macan. Namun ada juga cerita yang mengatakan bahwa di ujung bunker ini bisa tembus sampai ke Alas Purwo.

5. Pabrik Saranite



Pabrik ini merupakan salah satu pabrik kapal yang sudah tidak beroprasi lagi, dan kabarnya di tempat ini sering terjadi hal-hal aneh. Itulah salah satu penyebab mengapa pabrik ini tidak beroperasi lagi. Salah satu kejadian yang mengagetkan adalah kapal baru yang tiba-tiba berada di dermaga, padahal tidak ada yang memindahkan. Konon kapal tersebut pindah sendiri karena belum “diselameti”. 

Di pabrik ini juga terdapat sebuah cerobong asap yang katanya menjadi sangkarnya seekor naga besar. Selain dijaga oleh seekor naga di tempat ini juga dihuni oleh noni-noni Belanda yang mendiami perumahan yang berada tak jauh dari pabrik.

6. Rumah Sakit Inggris



Bekas rumah sakit yang berada di depan Gesibu Blambangan ini memiliki sejarah yang kelam. Tempat ini pernah dijadikan sebagai tempat pembantaian oleh Belanda. Di tempat ini juga terdapat pohon beringin yang besar, dan menurut warga sekitar, jika malam telah tiba terdengar suara jeritan-jeritan minta tolong dan katanya sering terjadi penampakan seorang noni Belanda yang berlalu-lalang disini.

7. Keraton Macan Putih

Keraton yang didirikian oleh Prabu Tawang Alun ini adalah tempat yang disakralkan oleh warga sekitar. Warga sekitar mempercayai bahwa di tempat inilah Prabu Tawang Alun muksa atau menghilang jasadnya dan kembali kepada Tuhan. Menurut pandangan seorang supranatural, tempat ini dijaga oleh seekor macan putih. Dan di dalam keraton ada jin yang mengaku sebagai Prabu Tawang Alun.

8. Alas Purwo



Alas Purwo adalah sebuah kawasan hutan Taman Nasional di bawah lingkup Departemen Kehutanan dan Perkebunan. Alas Purwo terletak di ujung timur Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Bagi masyarakat sekitar nama Alas Purwo memiliki arti sebagai hutan pertama, atau hutan tertua di Pulau Jawa. Tak heran bila masyarakat sekitar menganggap Alas Purwo sebagai hutan keramat. Sehingga selain diminati sebagai tujuan wisata alam, kawasan Alas Purwo juga diyakini memiliki situs-situs yang dianggap mistis yang menjadi magnet bagi para peziarah untuk melakukan berbagai ritual di hutan ini.

Alas Purwo adalah sebuah alas (hutan) yang memiliki luas sebesar 434 km dan merupakan salah satu taman nasional terbesar di Indonesia yang menampung ribuan flora dan fauna di Pulau Jawa. Selain dikenal dengan cagar alam yang indah, Alas Purwo juga dikenal sebagai hutan terangker dan menjadi misteri yang tak terpecahkan hingga saat ini. Penduduk setempat percaya bahwa tempat ini adalah tempat berkumpulnya jin seantero nusantara.

Konon sejak sebelum masa penjajahan tidak ada satu orang manusia pun yang bisa pulang dengan selamat ketika memasuki Alas Purwo. Bahkan manusia yang meninggal di tempat ini tidak bisa ditemukan jasadnya. Bagi yang bisa keluar dengan selamat dari tempat ini maka akan mendapatkan musibah dan kecelakaan. Karena mitos ghaib yang melegenda, banyak orang datang kesini untuk menimba ilmu ghaib dan bertapa disini. Lebih dari 40 goa terdapat di tempat ini, dan hampir semuanya dihampiri orang untuk melakukan pertapaan.

9. SMA Pandan Banyuwangi 

Dulu pernah ada kisah dua orang gadis yang habis pulang mengaji dan melewati dua pohon beringin yang memang ada di sekolah itu. Gadis ini mengajak temannya untuk iseng melewati pohon beringin tersebut. Saat lewat, ada sesuatu yang mengenainya. Saat akan mengambil barang tersebut untuk dibuang, benda yang awalnya dikira batu itu ternyata adalah sepotong tangan yang keriput, penuh darah, serta gosong.

Tuesday, January 7, 2020

Misteri Gedung Joelma (Brazil)




Pada hari Jumat tanggal 1 Februari 1974 terjadi kebakaran hebat yang menghanguskan gedung tinggi 25 lantai bernama Gedung Joelma di Sao Paulo, Brazil. Kebakaran ini disebabkan oleh AC di lantai 12 yang konslet, dan hanya dalam waktu satu setengah jam gedung ini terbakar hangus. Saat itu Gedung Joelma dihuni oleh 750 orang, dengan lebih dari setengahnya mengalami luka-luka dan 179 orang meninggal dunia.

Waktu itu ada sekitar 500 orang yang berhasil keluar gedung, dan ada 170 orang yang naik ke rooftop. Namun sayangnya helikopter tidak bisa mendarat disana karena terlalu berbahaya. Karena itu ada yang mencoba melompat dari arah rooftop ke lantai di bawahnya hingga mencapai tangga pemadam kebakaran yang hanya sampai di lantai 15. Sebagian ada yang berhasil melakukannya, namun sebagian lagi justru terjatuh dan akhirnya meninggal dunia. Bahkan banyak orang yang sengaja terjun dari rooftop karena sudah kehilangan harapan.

Sekitar tengah hari akhirnya api bisa dipadamkan, pemadam kebakaran dan polisi memasuki gedung dan berharap kalau masih ada penghuni yang selamat, namun ternyata mereka semua sudah meninggal dunia. Mayat ditemukan tergeletak dimana-mana dengan kondisi yang mengerikan. Saat pemadam kebakaran berjalan dari lantai ke lantai untuk menganalisa dampak kebakaran, mereka menemukan lift yang tertutup rapat. Segera mereka membuka pintu itu, namun di dalamnya terdapat pemandangan yang sangat mengerikan. 

Di dalam lift itu penuh dengan tumpukan mayat-mayat yang terbakar. Panas dari logam di dalam lift mengakibatkan tubuh-tubuh mereka menyatu hingga membuat petugas kesulitan menghitung jumlah mayat yang ada disana. Beberapa saat kemudian baru diketahui kalau mayat yang ada di dalam lift berjumlah 13. Identitas mayat-mayat itu tak pernah diketahui dan tak ada keluarga yang mengambil mayat mereka sehingga mayat-mayat itu dikuburkan bersebelahan di Pemakaman St. Peter. Mereka kemudian dikenal sebagai “13 Jiwa”.

Yang kemudian juga menjadi perbincangan adalah tempat dimana Gedung Joelma dibangun. Dulu pada tahun 1948, ada seorang kimiawan bernama Paul Campbell yang tinggal disana bersama ibu dan 2 saudara perempuannya. Suatu hari entah kenapa Paul dengan kejamnya membunuh ibu dan kedua saudara perempuannya dengan keji. Ia menyeret ketiga tubuh mereka keluar rumah sebelum kemudian ia bunuh diri. Anehnya salah satu petugas paramedis yang membawa mayat mereka ke rumah sakit tiba-tiba meninggal beberapa hari kemudian. Karena itulah masyarakat percaya kalau tempat itu terkutuk.

Bertahun-tahun kemudian Gedung Joelma direnovasi dan berganti nama menjadi Praça da Bandeira. Namun setelah kejadian kebakaran itu tempat ini menjadi berhantu, terutama di lantai 15 sampai lantai 25. Kejadian menyeramkan mulai dari penampakan di tangga, alarm kebakaran dan lift yang tidak berfungsi sering terjadi disini. Paranormal yang pernah datang kesana mengatakan kalau kebanyakan arwah yang bergentayangan disana tidak berbahaya, namun ada juga arwah yang jahat dan bisa membahayakan.

Monday, January 6, 2020

Rumah Hantu Milik Penyihir (Brazil)

Temanku Lily pindah ke sebuah kompleks perumahan di Salvador, Bahia, Brazil bersama dengan pacarnya, Adam. Sebagai sahabat Lily, aku sering menginap disana dan menjaga Fred, anjing kesayangan mereka, saat mereka berdua pergi berlibur. Rumah ini masih terlihat baik dan kokoh walaupun termasuk rumah tua. Sayangnya rumah ini berhantu dan aku bersama beberapa teman yang pernah menginap disini memiliki pengalaman buruk saat menginap.

Lily dan Adam senang mengundang teman-teman untuk sekedar ngobrol atau mengadakan pesta disni. Suatu hari pernah aku sendirian di dapur untuk mengambil minuman dan aku merasa seperti ada orang yang mengawasiku disana, langsung saja aku keluar dari tempat itu secepat mungkin. Pengalamanku bertemu dengan hantu di rumah itu adalah saat aku harus menjaga Fred, saat itu aku menginap disana sendirian karena Lily dan Adam sedang pergi keluar kota. Aku berada di lantai dua dan tidur di salah satu kamar ketika kudengar Fred terus menggonggong dari ruang tamu. Jadi aku turun ke lantai bawah untuk memeriksa keadaannya, kemudian karena haus aku memutuskan untuk mengambil air minum di dapur. Disana kurasakan sensasi aneh yang sama seperti dulu, dan saat kubalikkan badan kulihat sosok pria mengenakan jubah berwarna biru. Sosok itu menghilang dengan sekejap dan tak sempat kulihat wajahnya, sementara aku hanya berdiri kaku disana, ketakutan setengah mati.

Malam selanjutnya aku menginap lagi, kali ini Lily dan Adam sudah pulang jadi aku merasa sedikit tenang. Aku sudah mau tidur dan mematikan lampu ketika kurasakan sensasi yang sama seperti di dapur, ada angin yang berhembus dan kudengar sebuah suara bertanya, “Apa yang kamu lakukan disini?” sosok itu kemudian muncul, kulihat kulitnya hitam namun aku tidak bisa melihat wajahnya. Aku langsung memejamkan mata dan berdoa agar sosok itu segera hilang, aku tidak berani membuka mataku sampai kemudian aku tertidur.

Hari berlalu dan setiap aku berkunjung ke rumah Lily aku selalu bertemu dengan hantu tersebut, bahkan aku pernah mendengar suara anak kecil menangis di tengah malam, suara orang tertawa, suara langkah kaki, bantingan pintu, kadang-kadang suhu ruangan tiba-tiba berubah menjadi dingin dan Fred yang menggonggong tanpa henti. Lily sendiri tidak percaya dengan ceritaku karena ia memang tidak percaya akan adanya hantu. Namun 6 bulan setelah ia menempati rumah itu, hubungannya dengan Adam menjadi renggang. Mereka sering cekcok dan Adam seperti berubah menjadi sosok yang kasar dan memperlakukan orang lain dengan buruk. Aku mengatakan kepada Lily untuk memanggil pendeta dan membersihkan rumah ini, namun Lily justru memanggil dukun dan situasi di rumah menjadi semakin parah. Adam menjadi semakin kasar dan agresif.
Beberapa bulan setelahnya aku kembali menginap disana, kebetulan ibu Lily juga sedang berkunjung jadi kita memutuskan untuk membicarakan tentang rumah itu. Ia bertanya kepadaku apakah pernah merasakan sensasi aneh saat berada di dapur, lalu kuceritakan lagi pengalaman yang kualami dulu, baru saat itulah Lily percaya. Lily mengatakan kalau ia merasa ada seseorang yang ada di ruangan itu bersamanya dan sosok itu tidak suka akan keberadaan Lily di rumah itu.

Malam itu aku memutuskan untuk tidur di sofa ruang tamu karena aku akan menonton TV semalaman. Tetapi aku justru tertidur dan saat bangun aku merasa ketakutan setengah mati. Saat itu kulihat jiwaku seperti meninggalkan tubuhku, aku dapat melihat badanku yang sedang tidur di sofa. Aku melihat ke arah jendela dan disana aku melihat seorang perempuan sedang berjalan dan melambaikan tangan ke arahku. Saat aku mengalihkan pandanganku kulihat Adam sedang melihatku dengan pandangan penuh amarah dan kebencian. Tubuhku berusaha sekuat tenaga untuk bangun, dan saat akhirnya aku bisa bangun, napasku terasa sesak dan tubuhku gemetar ketakutan. Aku duduk di sofa dan berdoa semalaman, saat itu aku menyadari kalau apapun yang berada di rumah ini telah mempengaruhi pikiran dan hati Adam.

Setelah semua kejadian yang mengerikan itu, akhirnya Lily memutuskan untuk pindah rumah, masih di kompleks yang sama hanya berada di seberang jalan. Ia dan Adam sudah mengakhiri hubungan mereka dan Adam juga sudah pindah dari rumah itu. Suatu hari ia memintaku untuk membantunya pindah rumah, ia ingin aku menginap dan paginya baru memindahkan semua barangnya. Aku memutuskan untuk membiarkan semua lampu menyala karena takut, berharap tidak akan mengalami kejadian mengerikan lagi, namun sayangnya aku masih saja mengalami kejadian aneh. Saat itu aku bermimpi bertemu dengan seorang anak laki-laki berusia 5 tahun, ia berlari dari kamarku ke kamar Lily kemudian menangis. Aku mengikutinya ke kamar Lily, disana tak kutemukan anak laki-laki itu, yang kulihat hanya Lily menghampiriku, memelukku dan berkata, “Jangan khawatir, aku ada disni untuk membantumu... jangan takut.” 

Aku bangun dengan napas terengah-engah kemudian kudengar suara langkah kaki di dalam kamar. Karena ketakutan aku memutuskan untuk pergi ke ruang tamu mencari Fred, berharap ia bisa melindungiku. Aku berbaring di sofa di dekat Fred yang sedang tidur, dan tiba-tiba kudengar suara perempuan bergumam, seperti suara seorang ibu yang meninabobokan bayinya. Aku berdoa, “Tuhan tolong hentikan semua ini,” namun suara itu tak kunjung hilang. Kudengar suara seseorang berbisik, “Tak akan kubiarkan kau tidur malam ini,” dan situasi itu berlangsung hingga pagi.

Kami segera mengemasi semua barang dan memindahkannya ke rumah baru Lily. Aku sangat lega karena tidak lagi berada di rumah mengerikan itu. Beberapa saat kemudian penjaga rumah lama Lily datang untuk mengambil kunci rumah, dan saat kutanya mengenai rumah itu katanya memang tak ada yang betah tinggal di rumah itu lebih dari satu tahun. Sepuluh tahun yang lalu rumah itu dimiliki oleh seorang penyihir jahat dan disana sering dilakukan berbagai macam ritual sihir hitam. Penyihir itu berkulit hitam dan sering menggunakan jubah berwarna biru, persis seperti yang aku lihat di dapur dulu.

Aku yakin hantu si penyihir jahat itu masih bergentayangan di rumahnya, menakut-nakuti manusia, mempengaruhi yang lemah untuk berbuah kejahatan. Aku juga yakin kalau banyak arwah yang terperangkap juga disana, mungkin seorang anak kecil atau seorang wanita, aku tidak tahu pastinya. Yang aku tahu setiap aku datang ke rumah baru Lily dan duduk di teras depan, kurasakan seperti ada yang mengawasiku dari rumah penyihir itu.

Hantu Di Toko Roti (Brazil)

Dua tahun yang lalu aku pernah bekerja di sebuah toko roti yang cukup besar di Belo Horizonte, Brazil. Tugasku adalah untuk menjaga dan membersihkan toko itu di malam hari. Aku biasanya bekerja sendirian dan dua bulan pertama semuanya berjalan normal tanpa ada kejadian menghawatirkan. Namun memasuki minggu ke sembilan, kejadian aneh mulai terjadi. Malam itu hujan lebat mengguyur kota, aku berada di lantai satu untuk membersihkan bagian dalam toko. Saat sedang asyik mengepel, tiba-tiba aku mendengar suara berisik dari basement toko yang digunakan untuk menyimpan bahan-bahan pembuat roti. Aku langsung turun ke bawah dan disana kutemui salah satu rak kayu tua patah, dan barang-barang di atasnya jatuh berhamburan. Kantung-kantung tepung robek dan isinya menyebar ke segala arah. Aku tidak berpikir yang aneh-aneh saat itu, karena memang rak kayu tersebut sudah tua jadi mungkin sudah tidak kuat karena beban berat di atasnya. Yang aku pikirkan hanya bagaimana nanti aku membersihkan semua kekacauan itu, pasti sangat melelahkan.

Aku kembali ke lantai atas dan menyelesaikan tugas mengepel lantai kemudian beristirahat sejenak sebelum ke basement dan membereskan kekacauan disana. Aku makan sambil menonton TV di lantai atas dan sekitar 25 menit kemudian aku turun ke basement sambil membawa sapu dan pel. Namun saat sampai disana kulihat ada sesuatu yang aneh, di atas tepung yang berceceran itu ada beberapa jejak kaki manusia, padahal tadi aku sama sekali tidak mendekat ke arah tempat  itu. Aku langsung pergi ke lantai atas dan menelpon polisi karena menurutku itu adalah jejak kaki perampok yang masuk ke dalam toko roti. Aku pergi keluar toko dan menguncinya dari luar sehingga perampok itu tidak bisa keluar dari toko. 

Sepuluh menit kemudian polisi datang ke toko dan memeriksa semua tempat, tetapi mereka tidak menemukan perampok itu, bahkan mereka sudah mengecek CCTV dan terlihat tak ada seorang pun di toko itu kecuali aku. Aku pun keheranan dibuatnya, polisi justru menyangka kalau aku hanya main-main dan mengerjai mereka. Untungnya bosku yang mengetahui kejadian itu keesokan harinya tidak mempermasalahkannya, karena toko masih aman dan tidak ada sesuatupun yang hilang.

Dua minggu berlalu dan tidak ada kejadian aneh yang kualami, sampai suatu malam saat aku sedang bersih-bersih kudengar seseorang memanggil namaku, suara seorang laki-laki. Aku kaget saat itu karena tidak ada orang lain disana dan di luar toko juga sepi. Aku tidak mau lagi memanggil polisi atau melapor kepada bosku karena takut dipecat jika mengakibatkan kekacauan lagi. Aku mulai mencari di semua ruangan namun tak menemukan seorang pun, aku justru menemukan sesuatu yang menarik di basement. Rak kayu tua yang patah dua minggu yang lalu belum dibenarkan dan di belakangnya kulihat seperti pintu kecil kusam yang selama ini tertutup oleh rak kayu itu. Karena penasaran aku buka pintu kecil itu, kuarahkan senter ke dalamnya dan kutemukan kotak kayu tua di dalamnya yang sudah penuh debu. Kuambil kotak kayu itu dan kubuka, di dalamnya berisi potongan artikel dari sebuah koran lama. 

Koran itu diterbitkan pada bulan Desember 1986, isinya mengenai seorang mantan pemilik toko roti yang harus menjual tokonya karena ia memiliki banyak hutang. Pemilik toko yang tidak dapat menerima situasi itu kemudian menjadi stress dan meninggal. Penyebab kematiannya adalah bunuh diri, di siang bolong ia menyelinap ke toko roti yang dulu dimilikinya dan gantung diri, saat itu ada 12 orang yang melihat kejadian mengerikan itu. Entah kenapa koran itu menampilkan foto mayat pria malang itu tanpa ditutup-tutupi, kulihat matanya mengeluarkan darah dan dari mulutnya juga keluar cairan coklat. Benar-benar mengerikan. Aku sudah ketakutan setengah mati membaca berita itu, namun di ujung artikel kulihat ada alamat toko roti yang dimaksud dan aku semakin kaget karena ternyata toko itu adalah toko dimana aku bekerja saat ini.

Segera kumasukkan kembali koran itu dan kukembalikan ke dalam ruangan kecil di belakang rak. Aku langsung menaiki tangga, namun baru beberapa langkah kudengar kran di ruangan basement itu menyala sendiri tanpa ada yang menyentuhnya. Aku turun lagi ke bawah dan mematikan kran itu, lalu kudengar suara laki-laki yang sama memanggil-manggil namaku. Yang lebih mengerikan lagi, seperti ada orang menepuk pundakku dengan tangannya yang dingin dan ada yang bernapas terengah-engah di belakangku. Aku langsung lari tunggang langgang dan keluar dari toko untuk menunggu pegawai yang datang esok hari. Setelah kejadian menyeramkan itu aku langsung berhenti bekerja dan tidak pernah mengunjungi tempat itu lagi.

Pohon Pemangsa Daging (Brazil)



Dikisahkan bahwa konon banyak para penjelajah dunia dan saksi hidup yang telah menemukan pohon-pohon pemangsa daging manusia, berikut ini adalah kisah dari para penjelajah dunia yang menemukan dan menyaksikan peristiwa yang mengerikan dari pohon pemangsa daging manusia. Di Brazil telah ditemukan pohon besar yang mempunyai sifat karnivora (pemakan daging) namun pohon tersebut tidak diketahui keberadaanya. 

Seorang peneliti dari Brazil mengklaim telah melihat pohon ini di belakang orang-orang yang sedang berkumpul pada tahun 1878. Ia menceritakan kisahnya ke surat kabar dan media asing setempat dan mengklaim bahwa penduduk asli di hutan Brazil telah mengorbankan manusia untuk pohon. Dan dia benar-benar diundang untuk menyaksikan ritual pohon memakan manusia ini. Pohon itu memiliki tinggi sekitar sepuluh meter, memiliki daun yang berukuran panjang yang penuh dengan duri dan berbisa. 

Dari akar pohon ini tumbuh setengah lusin benang sari. Ketika korban didekatkan ke pohon ini, maka benang sari ini akan menyebarkan diri dan mengelilingi di sekitar kepala korban dan bahu cabang hijau akan melilit seperti ular melingkari tubuh korban. Kemudian beberapa akar akan naik pelan-pelan dan menutup seluruh korban dan akar ini mengeluarkan cairan berwarna merah muda sebagai pelumas agar kulit dari tubuh korban terlepas, setelah terlepas pohon itu akan memisahkan tulang-tulang dari korban.

Ada juga yang mengatakan bahwa ada sebuah pohon seperti ular dan pohon ini berada di Sierrea Madre, yang terletak di Meksiko. Pohon ini digambarkan sebagai pohon yang memiliki cabang sensitif, berlendir dan bentuknya seperti ular. Jika ada seekor binatang yang hinggap/menaiki pohon itu, maka pohon itu akan memakan binatang itu melalui celah dari dahan pohon yang sekaligus sebagai mulut dan akan terbuka lebar bagaikan ular ingin memakan mangsanya, setelah pohon itu melahapnya kemudian pohon itu akan membuang tulang dari binatang itu. Ada seorang pria sekaligus sebagai saksi hidup telah menyentuh pohon itu tanpa disengaja, tiba-tiba saja pohon itu langsung mencengkram tubuhnya dan membelit tubuhnya dengan dahan yang kuat, tetapi pria ini berhasil melepaskan diri dari pohon ular itu, tetapi sayangnya dia kehilangan beberapa kulit di tubuhnya, sebagaian kulitnya telah terkelupas akibat cengkraman kuat dari pohon itu.

Ada sebuah kisah dari Kapten Arkright pada tahun 1581 yang sedang melakukan study tour dari pulau Pasifik Selatan untuk mempelajari tentang Bunga Kematian, bunga ini berada di Pulau El Banoor, atau sebutan lainya ialah Island of Death. Bunga ini sangat indah, memiliki warna yang mencolok, memiliki aroma yang sangat wangi dan memiliki ukuran yang sangat besar sekali, dan bunga ini juga sangat berbeda dari bentuk bunga-bunga lainya, sehingga seorang bisa masuk ke dalam bunga itu dan berteduh di salah satu kelopaknya, kelopak dari bunga ini seperti sebuah gua kecil tetapi jika bunga ini sedang lapar maka akan menjadi pemandangan yang sangat mengerikan. Ada seorang pria yang sedang terpesona dan terkagum oleh bunga ini, dan tanpa pikir panjang pria itu langsung berbaring santai di salah satu kelopaknya tetapi setelah itu menjadi peristiwa yang sangat mengerikan, bahwa bunga itu akan menutup kelopaknya dan mengeluarkan cairan asam dari dinding kelopak bunga dan mencerna korban itu hidup-hidup.

Dan terakhir dari kisah Pohon Perangkap Monyet. Ada seorang penjelajah hutan Brasil, dan ia bernama Mariano Da Silva, ia telah kembali untuk ekspedisinya dari perbatasan Brasil dan Guyana. Tujuan pergi ke sana adalah ia akan mencari penduduk Indian Yatapu untuk bahan study tour-nya. Selama di perjalanan bahwa ia telah melihat sebuah peristiwa yang sangat mengerikan, ada sebuah pohon yang akan memakan seekor monyet. Dikatakan bahwa ketika pohon itu sedang lapar maka ia mengeluarkan aroma yang sangat tajam yang akan memancing korban terutama seekor monyet sebagai pemangsa utama pohon ini, maka pohon itu diberi julukan sebagai Pohon Perangkap Monyet. Ketika seekor hewan memanjat batang pohon ini, maka hewan itu akan tertimbun oleh dedaunan, dan setelah sekitar 3 hari kemudian maka timbunan dari dedaunan ini akan terbuka dan menjatuhkan tulang dari hewan yang berhasil ia mangsa dan akan menunggu waktu makan berikutnya.

Toilet Tua Di Kampus

(Gambar Hanya Ilustrasi, bukan tempat kejadian sebenarnya) Kalau sudah libur, asrama disini, tidak peduli asrama putri ataupun putra, termas...