Temanku Lily pindah ke sebuah kompleks perumahan di Salvador, Bahia, Brazil bersama dengan pacarnya, Adam. Sebagai sahabat Lily, aku sering menginap disana dan menjaga Fred, anjing kesayangan mereka, saat mereka berdua pergi berlibur. Rumah ini masih terlihat baik dan kokoh walaupun termasuk rumah tua. Sayangnya rumah ini berhantu dan aku bersama beberapa teman yang pernah menginap disini memiliki pengalaman buruk saat menginap.
Lily dan Adam senang mengundang teman-teman untuk sekedar ngobrol atau mengadakan pesta disni. Suatu hari pernah aku sendirian di dapur untuk mengambil minuman dan aku merasa seperti ada orang yang mengawasiku disana, langsung saja aku keluar dari tempat itu secepat mungkin. Pengalamanku bertemu dengan hantu di rumah itu adalah saat aku harus menjaga Fred, saat itu aku menginap disana sendirian karena Lily dan Adam sedang pergi keluar kota. Aku berada di lantai dua dan tidur di salah satu kamar ketika kudengar Fred terus menggonggong dari ruang tamu. Jadi aku turun ke lantai bawah untuk memeriksa keadaannya, kemudian karena haus aku memutuskan untuk mengambil air minum di dapur. Disana kurasakan sensasi aneh yang sama seperti dulu, dan saat kubalikkan badan kulihat sosok pria mengenakan jubah berwarna biru. Sosok itu menghilang dengan sekejap dan tak sempat kulihat wajahnya, sementara aku hanya berdiri kaku disana, ketakutan setengah mati.
Malam selanjutnya aku menginap lagi, kali ini Lily dan Adam sudah pulang jadi aku merasa sedikit tenang. Aku sudah mau tidur dan mematikan lampu ketika kurasakan sensasi yang sama seperti di dapur, ada angin yang berhembus dan kudengar sebuah suara bertanya, “Apa yang kamu lakukan disini?” sosok itu kemudian muncul, kulihat kulitnya hitam namun aku tidak bisa melihat wajahnya. Aku langsung memejamkan mata dan berdoa agar sosok itu segera hilang, aku tidak berani membuka mataku sampai kemudian aku tertidur.
Hari berlalu dan setiap aku berkunjung ke rumah Lily aku selalu bertemu dengan hantu tersebut, bahkan aku pernah mendengar suara anak kecil menangis di tengah malam, suara orang tertawa, suara langkah kaki, bantingan pintu, kadang-kadang suhu ruangan tiba-tiba berubah menjadi dingin dan Fred yang menggonggong tanpa henti. Lily sendiri tidak percaya dengan ceritaku karena ia memang tidak percaya akan adanya hantu. Namun 6 bulan setelah ia menempati rumah itu, hubungannya dengan Adam menjadi renggang. Mereka sering cekcok dan Adam seperti berubah menjadi sosok yang kasar dan memperlakukan orang lain dengan buruk. Aku mengatakan kepada Lily untuk memanggil pendeta dan membersihkan rumah ini, namun Lily justru memanggil dukun dan situasi di rumah menjadi semakin parah. Adam menjadi semakin kasar dan agresif.
Beberapa bulan setelahnya aku kembali menginap disana, kebetulan ibu Lily juga sedang berkunjung jadi kita memutuskan untuk membicarakan tentang rumah itu. Ia bertanya kepadaku apakah pernah merasakan sensasi aneh saat berada di dapur, lalu kuceritakan lagi pengalaman yang kualami dulu, baru saat itulah Lily percaya. Lily mengatakan kalau ia merasa ada seseorang yang ada di ruangan itu bersamanya dan sosok itu tidak suka akan keberadaan Lily di rumah itu.
Malam itu aku memutuskan untuk tidur di sofa ruang tamu karena aku akan menonton TV semalaman. Tetapi aku justru tertidur dan saat bangun aku merasa ketakutan setengah mati. Saat itu kulihat jiwaku seperti meninggalkan tubuhku, aku dapat melihat badanku yang sedang tidur di sofa. Aku melihat ke arah jendela dan disana aku melihat seorang perempuan sedang berjalan dan melambaikan tangan ke arahku. Saat aku mengalihkan pandanganku kulihat Adam sedang melihatku dengan pandangan penuh amarah dan kebencian. Tubuhku berusaha sekuat tenaga untuk bangun, dan saat akhirnya aku bisa bangun, napasku terasa sesak dan tubuhku gemetar ketakutan. Aku duduk di sofa dan berdoa semalaman, saat itu aku menyadari kalau apapun yang berada di rumah ini telah mempengaruhi pikiran dan hati Adam.
Setelah semua kejadian yang mengerikan itu, akhirnya Lily memutuskan untuk pindah rumah, masih di kompleks yang sama hanya berada di seberang jalan. Ia dan Adam sudah mengakhiri hubungan mereka dan Adam juga sudah pindah dari rumah itu. Suatu hari ia memintaku untuk membantunya pindah rumah, ia ingin aku menginap dan paginya baru memindahkan semua barangnya. Aku memutuskan untuk membiarkan semua lampu menyala karena takut, berharap tidak akan mengalami kejadian mengerikan lagi, namun sayangnya aku masih saja mengalami kejadian aneh. Saat itu aku bermimpi bertemu dengan seorang anak laki-laki berusia 5 tahun, ia berlari dari kamarku ke kamar Lily kemudian menangis. Aku mengikutinya ke kamar Lily, disana tak kutemukan anak laki-laki itu, yang kulihat hanya Lily menghampiriku, memelukku dan berkata, “Jangan khawatir, aku ada disni untuk membantumu... jangan takut.”
Aku bangun dengan napas terengah-engah kemudian kudengar suara langkah kaki di dalam kamar. Karena ketakutan aku memutuskan untuk pergi ke ruang tamu mencari Fred, berharap ia bisa melindungiku. Aku berbaring di sofa di dekat Fred yang sedang tidur, dan tiba-tiba kudengar suara perempuan bergumam, seperti suara seorang ibu yang meninabobokan bayinya. Aku berdoa, “Tuhan tolong hentikan semua ini,” namun suara itu tak kunjung hilang. Kudengar suara seseorang berbisik, “Tak akan kubiarkan kau tidur malam ini,” dan situasi itu berlangsung hingga pagi.
Kami segera mengemasi semua barang dan memindahkannya ke rumah baru Lily. Aku sangat lega karena tidak lagi berada di rumah mengerikan itu. Beberapa saat kemudian penjaga rumah lama Lily datang untuk mengambil kunci rumah, dan saat kutanya mengenai rumah itu katanya memang tak ada yang betah tinggal di rumah itu lebih dari satu tahun. Sepuluh tahun yang lalu rumah itu dimiliki oleh seorang penyihir jahat dan disana sering dilakukan berbagai macam ritual sihir hitam. Penyihir itu berkulit hitam dan sering menggunakan jubah berwarna biru, persis seperti yang aku lihat di dapur dulu.
Aku yakin hantu si penyihir jahat itu masih bergentayangan di rumahnya, menakut-nakuti manusia, mempengaruhi yang lemah untuk berbuah kejahatan. Aku juga yakin kalau banyak arwah yang terperangkap juga disana, mungkin seorang anak kecil atau seorang wanita, aku tidak tahu pastinya. Yang aku tahu setiap aku datang ke rumah baru Lily dan duduk di teras depan, kurasakan seperti ada yang mengawasiku dari rumah penyihir itu.
No comments:
Post a Comment