Tuesday, September 3, 2019

Arwah yang Terjebak (Jerman)

Ini adalah sebuah kisah yang sangat aneh yang pernah dialami oleh Karl Koenig ketika masih remaja, dan pengalaman yang menyeramkan ini masih sangat membekas di pikirannya hingga sekarang. Waktu itu sekitar tahun 1986 ketika Karl masih duduk di bangku Sekolah Menengah, ia tanpa sengaja menemukan sebuah radio kuno di tempat pembuangan sampah dan tanpa berpikir panjang radio itu pun dibawanya pulang ke rumah.

Sepanjang perjalanan menuju ke rumah, Karl tak henti-hentinya berpikir tentang apa yang akan dilakukannya dengan radio yang menurutnya masih cukup bagus itu. Seandainya ia menawarkan radio itu kepada Dietrich, teman sekelasnya yang ayahnya memiliki toko barang-barang antik itu, kira-kira berapakah uang yang akan didapatkannya? 

Dan seandainya radio itu ia rawat untuk digunakannya sendiri, kira-kira berapakah biaya yang harus ia keluarkan untuk memperbaiki radio itu agar berfungsi lagi?

Karl merasa sedikit bimbang, namun pada akhirnya ia memutuskan untuk memperbaiki radio itu dan akan ia gunakan untuk keperluan sendiri.

Pada suatu malam, Karl yang sudah selesai memperbaiki radionya dan telah membeli sebuah baterai untuk dipasang di radio kuno itu mulai mencoba memasangnya sambil berharap bahwa radio itu masih bisa berfungsi dengan baik. Setelah baterai tersebut terpasang, Karl pun mulai memutar tombol statis untuk mencari stasiun radio terdekat, setelah beberapa menit kemudian ia berhasil mendapatkan sebuah saluran stasiun tetapi stasiun yang dia dapatkan itu mengirimkan suara-suara berderak yang terdengar sangat aneh dan mengerikan.

Setelah itu, dengan rasa penuh penasaran maka Karl pun terus mencari dan mencari frekuensi yang lain, tiba-tiba saja ia terhubung dengan sebuah frekuensi radio yang melantunkan musik klasik piano yang membuat perasaan dan hati Karl menjadi terbuai dan tenang. Namun tiba-tiba ia dikejutkan dengan berhentinya alunan musik tersebut secara mendadak dan sesaat kemudian terdengar suara seram yang melengking tinggi,

“...piiiiIIIIIIpppPPPPPiiiiiiiPPPPppppppppp...!”

“...piiiiIIIIIIpppPPPPPiiiiiiiPPPPppppppppp...!”

Dan suara itu membuat kedua telinga Karl terasa sakit, namun sesaat kemudian, suara melengking itu tiba-tiba menghilang. Suasana menjadi terasa begitu senyap. Tiba-tiba Karl merasakan angin yang begitu dingin berhembus dari arah belakang. Sontak Karl pun segera menoleh ke belakang, namun tidak ada apa-apa di sana. Nyali Karl menjadi ciut dengan kesunyian yang datang mendadak itu.

Belum sempat Karl berpikir lebih jauh lagi, tiba-tiba dari radio itu terdengar suara samar-samar seseorang yang sedang bercakap-cakap, setelah itu terdengar bunyi yang sangat gaduh, seperti sedang ada pergulatan di sana, kemudian suara-suara itu menghilang lagi. 

Karl menjadi sangat penasaran. Ia pun memasang telinganya lebih dekat lagi ke radio itu sambil berharap akan mendengar sesuatu lagi dari radio itu. Setelah menunggu cukup lama, tiba-tiba ia dikejutkan dengan teriakan histeris dari radio itu. Teriakan seorang pria yang terdengar gemetar dan sangat panik, pria itu berteriak,

 “...Halloo halloo halloooo... apakah ada orang yang mendengar? Siapapun yang dapat mendengar, tolonglah saya secepat mungkin dan ini sangat darurat, saya di dalam peti mati di bawah tanah dan saya belum mati, saya dikubur hidup-hidup oleh para penculik saya. Demi Tuhan, tolonglah saya, saya tidak ingin mati dalam keadaan seperti ini...!”

Untuk sesaat, Karl terdiam membisu tak tahu harus berbuat apa dan kemudian ia pun mulai panik. Suara histeris itu membuatnya menjadi ketakutan sehingga Karl melemparkan radio itu keluar jendela. Kejadian itu sangat aneh dan menyeramkan. Membuatnya tidak bisa tidur selama beberapa hari. Karl sempat berpikir bahwa suara itu bisa saja berasal dari sepenggalan cerita dialog tetapi itu sangat aneh baginya dan jika memang suara histeris dari pria itu ternyata memang benar-benar nyata, maka itu sungguh sangat mengerikan. Bagaimana tidak? Terjebak hidup-hidup di dalam peti mati yang dikubur di dalam tanah, pastilah mengerikan. 

Dan sejak malam itu Karl pun tidak pernah bisa tidur nyenyak. Ia tak bisa berhenti membayangkan jika saja ia yang menjadi pria itu, apa yang akan dilakukannya?

No comments:

Post a Comment

Toilet Tua Di Kampus

(Gambar Hanya Ilustrasi, bukan tempat kejadian sebenarnya) Kalau sudah libur, asrama disini, tidak peduli asrama putri ataupun putra, termas...