Sebenarnya cerita ini, hanya sebuah cerita berdasarkan pengalaman yang memang benar-benar terjadi. Nulisnya sengaja nggak di malam Jum’at tapi di malam minggu supaya suasananya bisa lebih menyenangkan sekalian bisa mengisi waktu di malam minggu. Ada beberapa pengalaman yang ingin saya tuliskan kali ini, mungkin saya mulai dari pengalaman horor yang saya alami di kantor.
Cerita berawal saat saya mendapatkan sebuah tugas lembur saat itu. Cerita ini terjadi beberapa tahun yang lalu saat masih berstatus sebagai CPNS di sebuah instansi pemerintah. Gedung kantor tempat saya bekerja memang kalau dilihat dari luar terkesan kusam, lusuh, dan samun, suasananya terasa kurang nyaman apalagi kalau berada di lantai tiga, siang saja terasa nggak nyaman apalagi malamnya.
Saat itu saya mendapatkan tugas membantu menyusun anggaran di lantai dua gedung belakang. Saat hari masih terang sih belum terasa merindingnya, tapi saat gelap mulai datang mulai timbul keanehan-keanehan yang membuat merinding dan juga membuat tersenyum. Sering terdengar suara seperti orang yang sedang turun naik tangga dan itu terjadi terus menerus, karena penasaran saya pun keluar dari ruangan untuk memastikannya, ternyata tidak ada siapa-siapa yang sedang turun naik tangga.
Kejadian itu terus berulang dan karena saya penasaran saya pun menanyakan hal ini dengan rekan kerja saya yang tampak cuek-cuek saja. Entah mereka mendengar atau tidak. Entah mau menenangkan saya, mereka hanya menjawab sambil tersenyum mungkin orang di Gereja belakang kali (di belakang kantor kami memang ada sebuah gereja).
Terus terang saya sih nggak yakin kalau itu suara dari orang-orang yang berada di Gereja belakang, karena suara jejak langkah turun naik tangga itu hilang kalau saya keluar menuju tangga itu dan kembali muncul saat saya mulai bekerja lagi. Pada akhirnya dengan mengucapkan Taawuz menyebut nama Allah saya berusaha untuk menganggap hal itu menjadi biasa dan mulai bekerja lagi sambil ngobrol-ngobrol bersama teman hingga larut malam.
Cerita kedua terjadi di awal tahun 2009 kemarin tepatnya sekitar bulan Maret. Saya mendapat tugas untuk mengikuti diklat yang diadakan oleh IMIDAP, diklat tentang pengembangan desa mandiri energi di Makassar Sulawesi Selatan.
Cerita ini terjadi sehabis Maghrib, saat itu saya dan rekan saya sekamar sedang makan malam di lantai dasar hotel tempat kami menginap, kebetulan kamar kami berada di lantai lima hotel itu. Handphone saya saat itu memang tertinggal di kamar, sehingga saya tidak mengetahui kalau ada beberapa orang yang berusaha menghubungi saya pada jam itu.
Saat saya kembali ke kamar, saya melihat banyak panggilan gagal di HP saya dan tidak lama kemudian ada sebuah panggilan dari teman saya di Pontianak yang langsung bertanya “Ko, tadi suara cewek siapa tuh? Wah kau bawa-bawa cewek ya ke kamar?” Saya pun langsung balik tanya “Emang tadi kamu dengar suara apa?” Teman saya pun langsung menjawab, “Tadi ada suara cewek yang menjawab ‘rizkonya lagi keluar!” Saya pun langsung nanya balik, “Yang benar?” Teman saya pun menjawab “Demi Allah.”
Semenjak telepon dari teman saya, suasana nyaman di kamar hotel tersebut menjadi terasa sangat tidak nyaman. Apalagi saat itu hampir tiap malam rekan se kamar saya sering tidak berada di kamar, jadi otomatis selama tidur di kamar itu saya lebih sering sendiri. Untuk mengurangi rasa tidak nyaman yang datang, saya coba perbanyak waktu untuk Sholat dan mengaji di kamar hotel itu.
No comments:
Post a Comment