Thursday, December 5, 2019

Misteri Ruang Laundry (Indonesia)


Tahun lalu, Ruslan dan keluarganya pindah ke Kota Bandung karena ayahnya yaitu pak Badrun ditugaskan di kota itu, dan mereka mengontrak sebuah rumah dengan dua lantai untuk ditempati selama dua minggu. Rumah yang mereka sewa itu walaupun ukurannya tidak begitu besar tetapi cukup nyaman untuk ditempati. 

Di lantai satu terdapat sebuah dapur, ruang tamu, dan kamar mandi. Kamar tidur berada di lantai dua. Ada sebuah ruangan mirip gudang di belakang rumah yang berfungsi sebagai tempat laundry, dimana disitu terdapat mesin cuci, pengering, dan juga sebuah pesawat televisi. Mungkin si pemilik rumah sengaja menaruh pesawat TV di ruang laundry dengan maksud agar ketika sedang mengurusi pekerjaan cuci-mencuci bisa sambil menonton TV sehingga tidak menjadi cepat bosan.

Suatu ketika, menjelang tengah malam, keluarga ini terbangun karena mendengar jeritan histeris dari kamar adik Ruslan, yaitu si Mirna yang tidur di lantai dua. Ketika pak Badrun pergi ke kamarnya dan menyalakan lampu, ia menemukan isterinya, yaitu bu Badrun sudah duduk di sisi tempat tidur Mirna sambil berusaha menenangkannya, namun ketika itu Mirna masih tetap menjerit dan menangis. Pak dan bu Badrun duduk bersama di tempat tidur Mirna dan menghiburnya sampai ia akhirnya cukup tenang untuk memberitahu mereka apa yang telah terjadi sehingga dia menjadi begitu ketakutan. 

Mirna mengatakan bahwa dia telah terbangun di tengah malam oleh sesuatu yang sangat mengerikan. Ketika ia membuka matanya, ia melihat seluruh kamar tidur berlumuran darah. Ada darah di seluruh lantai, ada beberapa jejak darah tangan seseorang di dinding kamar. Ruslan dan ayah-ibunya semula berpikir bahwa Mirna baru saja mengalami mimpi yang buruk, tetapi ia membantahnya dengan keras dan menolak untuk kembali ke kamar tidurnya, dan karena ia masih saja ketakutan, akhirnya ia pun diijinkan untuk tidur di kamar ibu dan ayahnya.

Malam berikutnya, bu Badrun sedang memasak makan malam di dapur yang berada tepat di sebelah kanan kamar mandi, sedangkan pak Badrun sedang pergi bertugas ke luar kota. Ruslan dan Mirna berada di lantai satu tepatnya di ruang laundry. Kakak beradik itu sedang asyik menonton TV. Ketika tiba-tiba saja lampu di ruangan itu mati dan TV juga ikut mati, Mirna pun merasa khawatir dan bertanya kepada Ruslan.

“Kakak, kenapa tiba-tiba lampu mati dan TV juga mati? Apakah ada gangguan listrik di rumah ini?”

Ruslan tak menjawab karena ia sendiri pun tidak tahu mengapa listriknya mati. Tiba-tiba berhembus angin yang sangat dingin yang membuat kakak beradik itu terkejut dan panik, mereka pun kemudian berlari secepat-cepatnya di dalam ruangan yang gelap gulita. Tiba-tiba lampu kembali menyala, dan mereka melihat ada sebuah jalan, sepertinya sebuah jalan rahasia, yang menuju ke bawah, ke sebuah ruang bawah tanah yang sangat gelap. Ruslan dan Mirna tergoda untuk melihat ruangan rahasia itu. Setelah masuk kesana, ternyata ruangan itu memiliki dinding batu yang terlihat sangat tua. Saat itu, mereka tertegun dan takjub dengan apa yang mereka temukan sehingga tak menyadari ada seberkas cahaya berkelip di ruangan itu secara samar-samar. Dan mereka juga mencium bau yang sangat tajam, entah apakah itu. Bau yang sangat aneh. Ruslan yakin sekali ruangan itu penuh dengan misteri.

Sesaat kemudian, mereka dikejutkan dengan munculnya suara-suara aneh di ruangan rahasia itu, suaranya terdengar seperti ada sesuatu yang sedang menggaruk-garuk di dalam gelapnya ruangan itu. Ada sesuatu yang sepertinya sedang menggaruk di lantai atau dinding. Dan tiba-tiba, angin dingin kembali menerpa mereka berdua, sehingga kakak-beradik inipun menjadi ketakutan dan mulai berebut keluar dan menjauhi ruangan itu, mereka mencoba untuk menemukan pintu. Akhirnya, Ruslan dan Mirna berhasil membuka pintu dan berlari ke dapur sambil berteriak memanggil-manggil bu Badrun. 

Begitu bertemu dengan ibu mereka, Ruslan dan Mirna langsung berlomba menceritakan tentang bau yang sangat aneh dan bahwa mereka mendengar sesuatu yang sedang menggaruk-garuk di lantai ruang rahasia di bawah sana. Setelah mereka bercerita panjang lebar mengenai keanehan ruangan yang mereka temukan itu, bu Badrun akhirnya setuju untuk memeriksa ke ruangan yang dimaksudkan oleh kedua anaknya itu, namun sebelumnya bu Badrun memeriksa box listrik cadangan di gudang tempat laundry. Dia hanya melihat sekilas ruangan basement yang gelap itu, tidak berminat untuk memeriksa ruangan rahasia itu.

Karena bu Badrun sangat khawatir dengan ruangan itu, dia tidak berani untuk memeriksa sendirian ke ruangan itu, dia bergumam,

“Sebaiknya tunggu sampai ayah pulang, biar ayah yang akan memeriksanya ke dalam ruangan itu, maaf anak-anak... ibu tidak berani kalau sendiri, ibu juga sangat khawatir pasti ada sesuatu di dalam ruangan itu,”

Dan kakak-beradik itu pun mengerti apa yang dikatakan oleh ibu mereka, namun saat itu kekhawatiran sekaligus rasa penasaran bu Badrun semakin kuat terhadap ruang rahasia itu, ia tak sabar menunggu suaminya pulang dan ia pun menghubungi polisi setempat untuk memeriksa ruangan tersebut.

Tak berapa lama kemudian polisi pun datang, bu Badrun menyambut kedatangan mereka. Setelah diberitahu situasinya, tanpa berpikir panjang polisi itu langsung menuju ke ruang laundry dan memeriksanya, ia membuka kunci pintu ruang bawah tanah dan menyalakan lampu senter, ketika itu ruangan rahasia itu pun menjadi tidak gelap lagi, setidaknya ada sedikit penerangan disana. Dia mulai turun dan menelusuri ruangan itu sambil memegang sebuah senjata. Ia mulai menggeledah seluruh ruangan yang berada di bawah tanah, tetapi ia tidak menemukan apapun. Dan apabila ada seseorang di ruangan itu, tidak akan ada jalan keluar baginya untuk keluar dari ruangan ini, karena ruang rahasia ini tak memiliki jendela dan pintu.

Saat polisi itu pergi, bu Badrun mulai menjelaskannya kepada kedua anaknya.

“Tidak ada lagi yang perlu kalian khawatirkan di basement itu, karena disana tidak ada apa-apa, mungkin segala ketakutan itu timbul hanya karena imajinasi kalian saja, jadi sekarang lupakanlah ruangan itu, dan sebaiknya membiarkan lampu di ruang laundry itu tetap menyala, jangan biarkan ruang laundry dalam keadaan gelap,” 

Ruslan dan Mirna mulai merasa tenang setelah mendengar apa yang dikatakan oleh ibu mereka.

Malam berikutnya, ketika Ruslan sedang sendirian menonton acara komedi di televisi, tiba-tiba saja bau yang aneh itu tercium kembali dari basement, sungguh kali ini sangat menusuk di hidungnya dan ia mulai merasa cemas. Jantungnya berdegup kencang, dan keringat dingin pun mengucur di sekujur tubuhnya, Ruslan mulai merasa ketakutan. Saat itu ia melihat ke arah basement itu, dan... 

Apa yang dilihatnya? 

Tampak disana ada sesosok bayangan menyerupai figur seorang manusia di bawah sana. Karena kaget, Ruslan langsung berteriak,

“Hey, siapa kau? Kenapa kau berada di ruangan itu, cepat katakan!”

Namun tidak terdengar ada jawaban dari sana. Saat itu Ruslan melihat bayangan itu tampak sangat jelas, sepertinya dia itu seorang wanita, namun siapakah dia? Kemudian Ruslan mulai mengusap kedua matanya dan sempat terpikir dalam benaknya mungkin ini hanya sebuah halusinasi. Namun beberapa saat kemudian dia mendapatkan jawaban dari ruang rahasia di bawah sana itu, suaranya sangat dingin dan parau, suara ini seperti suara seorang wanita dan dia berkata,

“Hebat! Kau bisa merasakan kehadiranku, CEPAT PERGI DARI RUMAH INI SEKARANG!”

Begitu mendengar suara dari sosok yang terlihat aneh itu, Ruslan langsung berlari ketakutan dan memberitahukan kepada ibunya bahwa mereka harus cepat-cepat pergi meninggalkan rumah ini.

No comments:

Post a Comment

Toilet Tua Di Kampus

(Gambar Hanya Ilustrasi, bukan tempat kejadian sebenarnya) Kalau sudah libur, asrama disini, tidak peduli asrama putri ataupun putra, termas...